Jumat, 12 Agustus 2016

Proposal Pakan Itik (produksi ternak - POLINELA)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pakan merupakan komponen terbesar dalam usaha pemeliharaan ternak khususnya itik, ketersediaan ransum ini sangat penting karena besarnya anggarannya dapat mencapai hingga 70-80% dari alokasi biaya produksi. Tidak heran jika peternak selalu berupaya memenuhi kebutuhan ransum ini untuk mengoptimalkan produksi telur yang dihasilkan oleh itik peliharaannya, meskipun harganya terus melonjak naik. Pakan yang biasa didapatkan oleh peternak cenderung adalah bahan pakan yang sederhana dan memilki komposisi yang masih jauh dari standar nilai nutrisi yang dibutuhkan oleh itik petelur.
Peternak itik petelur di indonesia sangat melimpah jumlahnya, hal ini disebabkan karena nilai ekonomis telur itik lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam. Produksi telur itik terbesar terdapat di kabupaten Mbrebes (jawa tengah) yang biasa dijadikan telur asin atau produk olahan kuliner lainnya, namun kebutuhan pakan itik petelur sangat tinggi dan pada umumnya peternak tradisional masih menggunakan pakan sederhana yang belum mencukupi baik jumlah maupun nutrisi dalam jangka waktu pemeliharaan yang panjang.

1.2  Kondisi persaingan usaha

      Perkembangan Pakan itik petelur di Indonesia saat ini hanya ada di beberapa titik perusahaan, namun untuk kebutuhan pakannya masih sangat kurang terutama di daerah-daerah yang jauh dari sumber informasi dan masyarakatnya belum banyak tahu tentang pakan jadi siap pakai. Harga pakan jadi dari beberapa perusahaan juga sangat mahal dan kurang diminati oleh peternak karena harganya yang melambung tinggi.


1.3  Fasilitas yang dimilki
v  Lahan seluas ¾ ha
v  Kendaraan bermotor roda dua
v  Mobil pick up
v  Timbangan
v  Angkong (gerobak dorong)
v  sekop

1.4  Prospek usaha

      Pakan itik petelur di Indonesia khususnya di Lampung yaitu didaerah yang masih kurang informasimengenai keberadaan pakan jadi, masyarakat masih menggunakan pakan buatan sendiri yang jumlahnya masih belum bisa mencukupi kebutuhan, hal ini dikarenakan masyarakat masih terkendala dengan bahan pakan yang mereka gunakan tidak selalu dan ada kandungan nutrisinya pun tidak mencukupi. Oleh karena itu dengan adanya formulasi pakan jadi yang lebih praktis dan nutrisinya juga tercukupi harapannya dapat meningkatkan produksi itik tersebut dan dapat juga memenuhi kebutuhan pakan itik petelur di Indonesia.


1.5  Tujuan

·         Mencukupi kebutuhan pakan itik petelur di Indonesia
·         membuka lapangan kerja baru
·         menjalin kerjasama antara peternak dan perusahaan.






BAB II
IDENTITAS USAHA
2.1 Nama usaha
Nama produknya adalah “ COBEK FEED” (pakan cocok buat bebek)
Cocok untuk semua umur itik dan meningkatkan produksi telur itik.

2.2 Pengelola usaha
Nama    : Nana Septiana
Npm     : 13741046
TTL      : Mulya kencana, 15 september 1995
Alamat  : Mulya jaya, kec. Tulang Bawang Tengah kab. Tulang Bawang Barat.
No. Hp  : 085669963049

2.3 Lokasi usaha
Desa Mulya jaya Rw 02 / Rt 11, kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.

2.4 Bentuk usaha
Perusahaan Perseorangan atau Individu

            Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang yaitu Nana Septiana, dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana.
2.5 Struktur organisasi usaha
v  Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus mempunyai wawasan yang luas.
v  Asisten manajer adalah seseorang yang bertugas mendampingi manajer dalam menjalankan tugas, mencatat hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan perusahaan, dan menggantikan tugas manager saat tidak ada ditempat.
v  Bendahara bertugas mengatur keuangan, membuat laporan keuangan.
v  Manager purchasing bertugas mencari bahan pakan yang akan diproduksi baik jangka panjang maupun jangka pendek.
v  Manajer produksi bertugas mengawasi proses produksi dari awal sampai pengepakan, serta memantau kerja karyawan.
v  Manajer pemasaran bertugas memperluas penjualan hasil produksi.
v  Manager promosi bertugas mempromosikan produk kesegala daerah dengan tujuan memperbanyak jaringan pemasaran.
 








Rounded Rectangle: Manager Promosi
 Siti aini

Rounded Rectangle: Manager pemasaran
jatmiko
Rounded Rectangle: Manager Produksi
Ka.Bratha
Rounded Rectangle: Manager Purchasing
Samuel

.





BAB III
ASPEK PRODUKSI


3.1 Jenis Produksi dan Kapasitas Produksi
Pakan yang akan diproduksi adalah pakan itik petelur berbentuk mash (konsentrat) dengan kandungan serat yang tinggi.
Kapasitas produksi adalah 1000kg/hari atau setara dengan 20 karung/hari.

3.2 Bahan baku     
Bahan pakan yang dibutuhkan dalam pembuatan ransum itik petelur diantaranya adalah dedak padi, bungkil kelapa sawit, molasses dan  tepung ikan. Bahan tersebut dipilih karena haraganya yang ekonomis, mudah didapatkan,  kandungan proteinnya cukup tinggi, dan serat kasarnya disukai oleh itik petelur sehingga sangat palatabel.
3.3 Proses Produksi
            Proses pembuatan pakan itik petelur menggunakan mesin sederhana dan masih menggunakan bantuan manusia. Pakan yang dibuat adalah pakan jenis mash. Jenis pakan mesh atau bentuk tepung sangat muadah pembuatannya.
Proses pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bahan sesuai dengan formulasi bahan pakan yaitu bungkil kelapa sawit, dedak padi, molases dan tepung ikan.
Bahan pakan di atas tidak perlu dilakukan proses penggilingan karena bahan yang disiapkan sudah dalam bentuk tepung.
            Tahap selanjutnya adalah penimbangan dengan menggunakan mesin penimbang (weigher) untuk mengukur jumlah masing-masing bahan pakan. Timbanagan bahan-bahan dipindah dengan mesin pengangkat/pemindah bahan (auger, elevator). Selanjutnya bahan pakan dicampur dengan menggunakan mesin pencampur (mixer), Tahap akhir pencampuran adalah menambahkan bahan baku cairan, yaitu molasses dengan menggunakan sprayer atau penyemprot sambil terus dilakukan pengadukan. Alat  yang digunakan berupa beton molen, dengan kapasitas hingga 1.000 kg campuran pakan setiap kali pengadukan selama 15-20 menit sampai bahan tercampur dan molases.setelah semua tahap selesai maka tahap terakhir yaitu pengepakan atau packing, pakan yang sudah tercampur di

3.4 sarana dan prasarana
v  Sarana
Tempat produksi
Gudang penyimpanan bahan pakan
Mobil pick up
Mesin produksi
Timbangan

v  Prasarana
Listrik
Jalan raya
Air
Telephone
3.5 lay out ruang produksi
Flowchart: Alternate Process: penyimpanan Flowchart: Predefined Process: packing
 










BAB IV
ASPEK KEUANGAN

4.1 Rencana pemasaran
            Pemasaran dilakukan di wilayah sekitar Lampung dan pulau Jawa. Dapat membeli secara langsung untuk di daerah yang dekat atau bisa juga di antar untuk di wilayah luar Lampung. Harapannya didaerah yang terdapat banyak peternak itik dengan skala kecil atau besar tidak lagi kehabisan stok pakan. Pakan cobek feed ini pasti digemari oleh banyaak peternak dikarenakan harganya yang lebih ekonomis dan serat kasarnya pun tinggi.
4.2 Segmen pasar
            Pemasaran pakan Cobek Feed akan dikembangkan dari daerah sekitar pembuatan pakan yaitu, di daerah Tulang Bawang Barat yang terdapat banyak sekali peternak itik petelur. Pemasaran akan dilanjutkan di luar daerah dan luar provinsi Lampung. harga perkarungnya yang relatif murah dan terjangkau untuk peternak itik skala kecil maupun besar.
4.3 Bentuk promosi
Bentuk promosi yang akan digunakan diantaranya adalah promosi melalui sosial media, website (penjualan online), promosi lewat radio, dan bentuk kemitraan dengan peternak yang ada di sekitar tempat pembuatan pakan cobek feed. Pembelian dengan jumlah banyak juga akan mendapatkan hadiah berupa souvenir baju atau kaos yang dapat menarik konsumen (peternak) untuk membeli pakan cobek feed.
4.4 Struktur Harga
Harga pakan per karung dengan berat 50 kg adalah : Rp. 125.000




5.1 Proyeksi neraca cash

No
Bahan
Satuan
Jumlah
Harga
Jumlah Harga
A
Investasi




1
Pembuatan Pabrik dan Peralatan
unit
1
20.000.000
20.000.000

Jumlah (a)



20.000.000
B
Bahan baku konsentrat




1
Bungkil Kelapa Sawit
kg
520
500
260.000
2
Bekatul
kg
400
2.000
800.000
3
Molases
kg
50
4.000
200.000
4
Tepung ikan
kg
30
4.500
135.000
8
Biaya Lain-lain
unit
1
100.000
100.000

Jumlah (b)



1.495.000

Modal (a + b)



21.495.000
C
Penyusutan pabrik & Peralatan



166.000
D
Penerimaan




1
penjualan pakan
kg
1000
2.500
2.500.000
E
Total Penerimaan



2.500.000
F
Total Pengeluaran  (a + b)



21.495.000
G
Keuntungan



0
1
Periode I (E - F)



-18.995.000
2
Periode II



839.000
3
Periode III



839.000
4
Dst



839.000











5.2 Analisis pakan mingguan/bulan bp dan bc
Analisis Keuangan
0
A
R/C





Periode I



0,116306118

Periode II



1,505117399

Periode III



1,505117399

Dst



1,505117399
B
B/C





Periode I



-0,883693882

Periode II



0,505117399

Periode III



0,505117399

Dst



0,505117399
C
BEP





Produksi pakan (kg)



664

Harga pakan (Rp)



166.100
D
Rentabilitas



0,505117399

5.3 sumber dana
Sumber dana di dapat dari modal sendiri.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar