BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakan
merupakan
komponen terbesar dalam usaha pemeliharaan ternak khususnya itik, ketersediaan
ransum ini sangat penting karena besarnya anggarannya dapat mencapai hingga
70-80% dari alokasi biaya produksi. Tidak heran jika peternak selalu berupaya
memenuhi kebutuhan ransum ini untuk mengoptimalkan produksi telur yang
dihasilkan oleh itik peliharaannya, meskipun harganya terus melonjak naik. Pakan
yang biasa didapatkan oleh peternak cenderung adalah bahan pakan yang sederhana
dan memilki komposisi yang masih jauh dari standar nilai nutrisi yang
dibutuhkan oleh itik petelur.
Peternak
itik petelur di indonesia sangat melimpah jumlahnya, hal ini disebabkan karena
nilai ekonomis telur itik lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam. Produksi
telur itik terbesar terdapat di kabupaten Mbrebes (jawa tengah) yang biasa
dijadikan telur asin atau produk olahan kuliner lainnya, namun kebutuhan pakan
itik petelur sangat tinggi dan pada umumnya peternak tradisional masih
menggunakan pakan sederhana yang belum mencukupi baik jumlah maupun nutrisi
dalam jangka waktu pemeliharaan yang panjang.
1.2 Kondisi persaingan usaha
Perkembangan Pakan itik petelur di
Indonesia saat ini hanya ada di beberapa titik perusahaan, namun untuk
kebutuhan pakannya masih sangat kurang terutama di daerah-daerah yang jauh dari
sumber informasi dan masyarakatnya belum banyak tahu tentang pakan jadi siap
pakai. Harga pakan jadi dari beberapa perusahaan juga sangat mahal dan kurang
diminati oleh peternak karena harganya yang melambung tinggi.
1.3 Fasilitas yang dimilki
v Lahan
seluas ¾ ha
v Kendaraan
bermotor roda dua
v Mobil
pick up
v Timbangan
v Angkong
(gerobak dorong)
v sekop
1.4 Prospek usaha
Pakan itik petelur di Indonesia khususnya
di Lampung yaitu didaerah yang masih kurang informasimengenai keberadaan pakan
jadi, masyarakat masih menggunakan pakan buatan sendiri yang jumlahnya masih
belum bisa mencukupi kebutuhan, hal ini dikarenakan masyarakat masih terkendala
dengan bahan pakan yang mereka gunakan tidak selalu dan ada kandungan
nutrisinya pun tidak mencukupi. Oleh karena itu dengan adanya formulasi pakan
jadi yang lebih praktis dan nutrisinya juga tercukupi harapannya dapat
meningkatkan produksi itik tersebut dan dapat juga memenuhi kebutuhan pakan
itik petelur di Indonesia.
1.5 Tujuan
·
Mencukupi kebutuhan pakan itik petelur
di Indonesia
·
membuka lapangan kerja baru
·
menjalin kerjasama antara peternak dan
perusahaan.
BAB II
IDENTITAS USAHA
2.1
Nama usaha
Nama produknya adalah “
COBEK FEED” (pakan cocok buat bebek)
Cocok untuk semua umur
itik dan meningkatkan produksi telur itik.
2.2
Pengelola usaha
Nama : Nana Septiana
Npm :
13741046
TTL : Mulya kencana, 15 september 1995
Alamat : Mulya jaya, kec. Tulang Bawang Tengah kab.
Tulang Bawang Barat.
No. Hp : 085669963049
2.3
Lokasi usaha
Desa Mulya jaya Rw 02 /
Rt 11, kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.
2.4
Bentuk usaha
Perusahaan
Perseorangan atau Individu
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang yaitu Nana Septiana, dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana.
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang yaitu Nana Septiana, dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana.
2.5
Struktur organisasi usaha
v Manajer
adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh bagian
pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus mempunyai
wawasan yang luas.
v Asisten
manajer adalah seseorang yang bertugas mendampingi manajer dalam menjalankan
tugas, mencatat hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan perusahaan, dan
menggantikan tugas manager saat tidak ada ditempat.
v Bendahara
bertugas mengatur keuangan, membuat laporan keuangan.
v Manager
purchasing bertugas mencari bahan pakan yang akan diproduksi baik jangka
panjang maupun jangka pendek.
v Manajer
produksi bertugas mengawasi proses produksi dari awal sampai pengepakan, serta
memantau kerja karyawan.
v Manajer
pemasaran bertugas memperluas penjualan hasil produksi.
v Manager
promosi bertugas mempromosikan produk kesegala daerah dengan tujuan
memperbanyak jaringan pemasaran.
.
BAB III
ASPEK PRODUKSI
3.1
Jenis Produksi dan Kapasitas Produksi
Pakan yang akan
diproduksi adalah pakan itik petelur berbentuk mash (konsentrat) dengan
kandungan serat yang tinggi.
Kapasitas produksi
adalah 1000kg/hari atau setara dengan 20 karung/hari.
3.2 Bahan baku
Bahan
pakan yang dibutuhkan dalam pembuatan ransum itik petelur diantaranya adalah
dedak padi, bungkil kelapa sawit, molasses dan
tepung ikan. Bahan tersebut dipilih karena haraganya yang ekonomis,
mudah didapatkan, kandungan proteinnya
cukup tinggi, dan serat kasarnya disukai oleh itik petelur sehingga sangat
palatabel.
3.3
Proses Produksi
Proses pembuatan pakan itik petelur
menggunakan mesin sederhana dan masih menggunakan bantuan manusia. Pakan yang
dibuat adalah pakan jenis mash. Jenis
pakan mesh atau bentuk tepung sangat
muadah pembuatannya.
Proses
pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan bahan sesuai dengan formulasi
bahan pakan yaitu bungkil kelapa sawit, dedak padi, molases dan tepung ikan.
Bahan
pakan di atas tidak perlu dilakukan proses penggilingan karena bahan yang
disiapkan sudah dalam bentuk tepung.
Tahap
selanjutnya adalah penimbangan dengan menggunakan mesin penimbang (weigher)
untuk mengukur jumlah masing-masing bahan pakan. Timbanagan bahan-bahan
dipindah dengan mesin pengangkat/pemindah bahan (auger, elevator). Selanjutnya
bahan pakan dicampur dengan menggunakan mesin pencampur (mixer), Tahap
akhir pencampuran adalah menambahkan bahan baku cairan, yaitu molasses dengan
menggunakan sprayer atau penyemprot sambil terus dilakukan pengadukan.
Alat yang digunakan berupa beton molen,
dengan kapasitas hingga 1.000 kg campuran pakan setiap kali pengadukan selama
15-20 menit sampai bahan tercampur dan molases.setelah semua tahap selesai maka
tahap terakhir yaitu pengepakan atau packing, pakan yang sudah tercampur di
3.4
sarana dan prasarana
v Sarana
Tempat
produksi
Gudang
penyimpanan bahan pakan
Mobil
pick up
Mesin
produksi
Timbangan
v Prasarana
Listrik
Jalan
raya
Air
Telephone
3.5
lay out ruang produksi
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
4.1
Rencana pemasaran
Pemasaran
dilakukan di wilayah sekitar Lampung dan pulau Jawa. Dapat membeli secara
langsung untuk di daerah yang dekat atau bisa juga di antar untuk di wilayah
luar Lampung. Harapannya didaerah yang terdapat banyak peternak itik dengan
skala kecil atau besar tidak lagi kehabisan stok pakan. Pakan cobek feed ini
pasti digemari oleh banyaak peternak dikarenakan harganya yang lebih ekonomis
dan serat kasarnya pun tinggi.
4.2
Segmen pasar
Pemasaran
pakan Cobek Feed akan dikembangkan dari daerah sekitar pembuatan pakan yaitu,
di daerah Tulang Bawang Barat yang terdapat banyak sekali peternak itik
petelur. Pemasaran akan dilanjutkan di luar daerah dan luar provinsi Lampung.
harga perkarungnya yang relatif murah dan terjangkau untuk peternak itik skala
kecil maupun besar.
4.3
Bentuk promosi
Bentuk promosi yang
akan digunakan diantaranya adalah promosi melalui sosial media, website
(penjualan online), promosi lewat radio, dan bentuk kemitraan dengan peternak
yang ada di sekitar tempat pembuatan pakan cobek feed. Pembelian dengan jumlah
banyak juga akan mendapatkan hadiah berupa souvenir baju atau kaos yang dapat
menarik konsumen (peternak) untuk membeli pakan cobek feed.
4.4
Struktur Harga
Harga pakan per karung
dengan berat 50 kg adalah : Rp. 125.000
5.1
Proyeksi neraca cash
No
|
Bahan
|
Satuan
|
Jumlah
|
Harga
|
Jumlah Harga
|
A
|
Investasi
|
|
|
|
|
1
|
Pembuatan Pabrik dan Peralatan
|
unit
|
1
|
20.000.000
|
20.000.000
|
|
Jumlah (a)
|
|
|
|
20.000.000
|
B
|
Bahan baku konsentrat
|
|
|
|
|
1
|
Bungkil Kelapa Sawit
|
kg
|
520
|
500
|
260.000
|
2
|
Bekatul
|
kg
|
400
|
2.000
|
800.000
|
3
|
Molases
|
kg
|
50
|
4.000
|
200.000
|
4
|
Tepung ikan
|
kg
|
30
|
4.500
|
135.000
|
8
|
Biaya Lain-lain
|
unit
|
1
|
100.000
|
100.000
|
|
Jumlah (b)
|
|
|
|
1.495.000
|
|
Modal (a + b)
|
|
|
|
21.495.000
|
C
|
Penyusutan pabrik & Peralatan
|
|
|
|
166.000
|
D
|
Penerimaan
|
|
|
|
|
1
|
penjualan pakan
|
kg
|
1000
|
2.500
|
2.500.000
|
E
|
Total Penerimaan
|
|
|
|
2.500.000
|
F
|
Total Pengeluaran
(a + b)
|
|
|
|
21.495.000
|
G
|
Keuntungan
|
|
|
|
0
|
1
|
Periode I (E - F)
|
|
|
|
-18.995.000
|
2
|
Periode II
|
|
|
|
839.000
|
3
|
Periode III
|
|
|
|
839.000
|
4
|
Dst
|
|
|
|
839.000
|
5.2
Analisis pakan mingguan/bulan bp dan bc
Analisis Keuangan
|
0
|
||||
A
|
R/C
|
|
|
|
|
|
Periode I
|
|
|
|
0,116306118
|
|
Periode II
|
|
|
|
1,505117399
|
|
Periode III
|
|
|
|
1,505117399
|
|
Dst
|
|
|
|
1,505117399
|
B
|
B/C
|
|
|
|
|
|
Periode I
|
|
|
|
-0,883693882
|
|
Periode II
|
|
|
|
0,505117399
|
|
Periode III
|
|
|
|
0,505117399
|
|
Dst
|
|
|
|
0,505117399
|
C
|
BEP
|
|
|
|
|
|
Produksi pakan (kg)
|
|
|
|
664
|
|
Harga pakan (Rp)
|
|
|
|
166.100
|
D
|
Rentabilitas
|
|
|
|
0,505117399
|
5.3
sumber dana
Sumber dana di dapat
dari modal sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar